Senin, 09 Juli 2012

SISTEM PERTAHANAN TUBUH (2)

SISTEM KEKEBALAN


sistem kekebalan tubuh di bagi menjadi dua. yaitu, sistem kekebalan bawaan dan sistem kekebalan adaftif

1 SISTEM KEKEBALAN BAWAAN
sistem kekebalan ini sudah ada sejak kita dilahirkan. sistem kekebalan bawaan bersifat nonspesifik. sistem ini di bagi menjadi dua. yaitu perlindungan permukaan dan sistem kekebalan dalam tubuh

1.1 PERLINDUNGAN PERMUKAAN 
Ini adalah sistem pertahanan lapis pertama. perlindungan permukaan terdiri dari kulit dan membran mukosa. epidermis kulit yang terbuat dari keratin tahan terhadap asam dan basa lemah serta enzim dan racun dari bakteri. selanjutnya adalah membran mukosa yang akan menjerat mikroorganisme dengan mengeluarkan lendir. berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh perlindungan permukaan :
1) hasil sekresi kulit bersifat asam ( pH:3-5) yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. minyak (sebum ) mengandung racun bagi bakteri
2) mukosa di lambung menghasilkan HCL dan enzim pencerna protein yang dapat membunuh bakteri
3) air mata dan liur mengandung lisozim yang merupakan enzim penghancur bakteri
4) lendir yang dihasilkan dapat menjerat bakteri yang masuk ke saluran pencernaan dan pernapasan 

1.1 KEKEBALAN DALAM TUBUH
Ini adalah sistem kekebalan tubuh lapis kedua. Jika ada bakteri yang cukup kuat untuk menembus lapis pertama, pasukan dilapis kedua siap untuk bertarung dan pasukan ini lebih kejam dan mengerikan. di lapis kedua ini pasukan bisa di golongkan menjadi tiga golongan. yaiitu :
1) sel fagosit (pemakan)
2) sel Natural Killer( NK)
3) protein anti mikroba

1.1.1 sel fagosit 
 sel fagosit ini adalah sel yang dapat memakan bakteri. sel fagosit terbagi menjadi tiga, yaitu : makrofag, neoutrofil, eosinofil yang semuanya merupakan sel darah putih

1) neoutrofil
netrofil dapat memakan 25-50 bakteri. sel ini adalah sel darah putih granulosit ( ber-granula)

2) makrofag
makrofag berasal dari monosit. sejak sel kimia dari jaringan yang rusak diterima, monosit akan keluar dari peredaran darah dan butuh 12 jam untuk monosit  berubah menjadi makrofag. selama di perjalanan, monosit menghasilkan lisosom sebagai zat pencerna bakteri. semakin lama, lisosom yang terkandung di monosit menjadi semakin banyak dan monosit pun membersar dan jadilah makro fag( makro : banyak/besar)

3) eosinofil
eosinofil merupakan pencerna bakteri. yang berbeda dari eosinofil, dia bisa memakan cacing-cacing parasit

ketika suatu mikroorganisme merusak suatu jaringan, mikroorganisme tersebut akan mengirimkan zat kimia sebagai permintaan tolong kepada sel-sel fagositosit. jika sel fagosit yang berada di peredaran darah ini menerima zat kimia tersebut, sel fagosit akan keluar dan menuju ke jaringan yang rusak. setelah sampai di jaringan yang di rusak, sel fagosit akan mendekati mikroorganisme dan mengeluarkan pseudopodia( pseudo : samar poda: kaki) dan menangkap bakteri. di dalam tubuh sel fagosit ini, akan terbentuk vakuola yang mengelilingi mikroorganisme lalu lisosom menuju vakuola tersebut dan menghancurkan mikroorganisme. hasil dari pencernaan bakteri ini di keluarkan dari tubuh sel fagosit ini dengan cara eksositosis

1.1.2 sel natural killer
sel natural killer dapat menghancurkan sel kanker dan sel tubuh yang terinfeksi. sel ini dapat ditemukan di peredaran darah dan limfa. sel ini tidak bersifat fagosit. sel ini membunuh mangsanya dengan cara mengeluarkan proterin perforin. Perforin ini menghancurkan membran sel dan menyebabkan lisis. sel ini datang sebelum kekebalan adaftif

1.1.3 protein anti mikroba

protein antimikroba adalah protein yang dapat menghambat pertumbuhan patogen. protein antimikroba biasanya di sebut sistem komplementer. protein antimikroba ada dua macam, yaitu : interferon dan protein komplementer. interferon dikeluarkan oleh sel yang dirusak untuk melindungi sel-sel di sekitarnya sehingga sel-sel di sekitarnya dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan meningkatkan diferensiasi sel. sedangkan protein komplementer hanya akan aktif jika bertemu dengan kompleks antigen dan antibodi atau bertemu dengan membran dari miroorganisme.


Kamis, 05 Juli 2012

SISTEM PERTAHANAN TUBUH MANUSIA

SISTEM PERTAHANAN TUBUH MANUSIA (1)


pernahkah kalian berfikir bagaimana tubuh bisa bertahan dari gempuran penyakit dan bakteri yang sebenarnya selalu ada di sekitar kita?? tanpa di sadari, didalam tubuh kita ini terjadi peperangan setiap saat dan tiada akhir. Lalu bagaimana kah tubuh kita mempertahankan kesehatana?? apa saja yang berperan dalam peperangan melawan penyakit ini?? di bawah ini akan di bahas sedikit tentang sistem pertahanan tubuh manusia. 

1. PENDAHULUAN
seperti yang di sebutkan diatas, tubuh setiap saat di serang oleh patogen-patogen penyebab penyakit. Ada dua pihak yang sangat berperan dalam peperangan ini. yaitu sistem limfa dan sistem pertahanan tubuh itu sendiri. dua pihak ini saling bahu-membahu dalam melawan setiap patogen yang menyerang. 

2. SISTEM LIMFA

limfa adalah sebutan bagi cairan berada di pembuluh limfa. limfa ini berasal dari plasma darah yang merembes keluar dari pembuluh darah. fungsi utama dari limfa ini sebenarnya mengembalikan cairan intersisial antar jaringan akibat dari perembesan selain berfungsi bagi pertahanan tubuh. berikut adalah beberapa fungsi sistem limfa. 
1) mengembalikan kelebihan cairan antar jaringan ke pembuluh darah
2) sebagai sistem pertahanan, berperan dalam membersihkan cairan yang akan di kembalikan ke pembuluh darah
3) mengembalikan kelebihan lemak dan lakteal di usus halus dan di kembalikan ke pembuluh darah.

limfa terdiri dari dua komponen penting, yaitu :
 1) pembuluh limfa
2) organ-organ limfa

2.1 PEMBULUH LIMFA

pembuluh limfa adalah pembuluh terbuka. pembuluh limfa tersebar di seluruh tubuh. pada awalnya cairan limfa masuk melalui kapiler limfa. kapiler-kapiler limfa ini berkumpul dan akhirnya menjadi pembuluh limfa. cairan yang berasal dari kepala, leher, paru-paru, jantung di kumpulkan di pembuluh limfa kanan( duktus limfakus dexter) yang berada di tulang selangka kanan. cairan yang berkumpul disini akan di kembalikan ke pembuluh vena di bawah tulang selangka kanan. sedangkan cairan yang berasal dari organ selain disebutkan diatas akan di kumpulkan di pembuluh limfa dada( duktus toraksikus) yang bermuara di tulang selangka kiri.

2.2 ORGAN-ORGAN LIMFOID
organ-organ limfoid inilah yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh. karena di dalam organ-organ ini terdapat sel fagosit(pemakan) dan limfosit. organ-organ limfoid meliputi :
1) sumsum merah
2) timus
3) tonsil
4) limpa
5) nodus limfa

2.2.1 SUMSUM MERAH
sumsum merah bertugas untuk menghasilkan limfosit. ketika keluar dari sumsum merah, limfosit belum berdiferensiasi. setelah di hasilkan dari sumsum merah, sebagian limfosit akan berpindah ke timus dan sebagian lagi tetap di sumsum merah. limfosit yang berada di sumsum merah akan menjadi limfosit B.limfosit akan bersikulasi ke seluruh tubuh lalu terkonsentrasi di nodus limfa dan jaringan limfatik.

2.2.2 TIMUS
seperti yang saya jelaskan di atas, sebagian limfosit akan berpindah dari sumsum merah ke timus. di sini limfosit akan di matangkan dan berubah menjadi limfosit T. timus mensekresikan hormon timopoitein yang menyebabkan kekebalan pada sel T. timus berbeda dengan organ limfoid lain karena hanya berfungsi sebagai tempat pematangan sel T dan satu-satunya organ limfoid yang tidak memerangi antigen secara langsung. timus berada di tengah-tengah tulang selangka.

2.2.3 TONSIL
tonsil berperan dalam melawan infeksi di sistem pernapasan bagian atas dan faring. tonsil adalah organ limfoid yang paling sederhana. tonsil berada di kepala kemungkinan di bawah lidah.

2.2.4 LIMPA

limpa adalah organ limfoid yang paling besar. limpa ini berfungsi untuk membuang antigen dalam darah dan untuk menghancurkan sel darah merah yang tua. limpa berada di perut bagian kiri( kemungkinan dekat ginjal)


2.2.5 NODUS LIMFA
nodus limfa adalah bagian yang menonjol yang tersebar di sepanjang pembuluh limfa. didalam nodus limfa ini terdapat limfosit dan makrofag. setiap limfa yang melewati nodus limfa ini akan di bersihkan dari patogen-patogen. nodus ini di selubungi jaringan ikat yang membagi nodus menjadi nodulus-nodulus.tiap nodulus mempunyai sinus(ruangan) yang di dalamnya mengandung limfosit dan makrofag.