sistem kekebalan tubuh di bagi menjadi dua. yaitu, sistem kekebalan bawaan dan sistem kekebalan adaftif
1 SISTEM KEKEBALAN BAWAAN
sistem kekebalan ini sudah ada sejak kita dilahirkan. sistem kekebalan bawaan bersifat nonspesifik. sistem ini di bagi menjadi dua. yaitu perlindungan permukaan dan sistem kekebalan dalam tubuh
1.1 PERLINDUNGAN PERMUKAAN
Ini adalah sistem pertahanan lapis pertama. perlindungan permukaan terdiri dari kulit dan membran mukosa. epidermis kulit yang terbuat dari keratin tahan terhadap asam dan basa lemah serta enzim dan racun dari bakteri. selanjutnya adalah membran mukosa yang akan menjerat mikroorganisme dengan mengeluarkan lendir. berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh perlindungan permukaan :
1) hasil sekresi kulit bersifat asam ( pH:3-5) yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. minyak (sebum ) mengandung racun bagi bakteri
2) mukosa di lambung menghasilkan HCL dan enzim pencerna protein yang dapat membunuh bakteri
3) air mata dan liur mengandung lisozim yang merupakan enzim penghancur bakteri
4) lendir yang dihasilkan dapat menjerat bakteri yang masuk ke saluran pencernaan dan pernapasan
1.1 KEKEBALAN DALAM TUBUH
Ini adalah sistem kekebalan tubuh lapis kedua. Jika ada bakteri yang cukup kuat untuk menembus lapis pertama, pasukan dilapis kedua siap untuk bertarung dan pasukan ini lebih kejam dan mengerikan. di lapis kedua ini pasukan bisa di golongkan menjadi tiga golongan. yaiitu :
1) sel fagosit (pemakan)
2) sel Natural Killer( NK)
3) protein anti mikroba
1.1.1 sel fagosit
sel fagosit ini adalah sel yang dapat memakan bakteri. sel fagosit terbagi menjadi tiga, yaitu : makrofag, neoutrofil, eosinofil yang semuanya merupakan sel darah putih
1) neoutrofil
netrofil dapat memakan 25-50 bakteri. sel ini adalah sel darah putih granulosit ( ber-granula)
2) makrofag
makrofag berasal dari monosit. sejak sel kimia dari jaringan yang rusak diterima, monosit akan keluar dari peredaran darah dan butuh 12 jam untuk monosit berubah menjadi makrofag. selama di perjalanan, monosit menghasilkan lisosom sebagai zat pencerna bakteri. semakin lama, lisosom yang terkandung di monosit menjadi semakin banyak dan monosit pun membersar dan jadilah makro fag( makro : banyak/besar)
3) eosinofil
eosinofil merupakan pencerna bakteri. yang berbeda dari eosinofil, dia bisa memakan cacing-cacing parasit
ketika suatu mikroorganisme merusak suatu jaringan, mikroorganisme tersebut akan mengirimkan zat kimia sebagai permintaan tolong kepada sel-sel fagositosit. jika sel fagosit yang berada di peredaran darah ini menerima zat kimia tersebut, sel fagosit akan keluar dan menuju ke jaringan yang rusak. setelah sampai di jaringan yang di rusak, sel fagosit akan mendekati mikroorganisme dan mengeluarkan pseudopodia( pseudo : samar poda: kaki) dan menangkap bakteri. di dalam tubuh sel fagosit ini, akan terbentuk vakuola yang mengelilingi mikroorganisme lalu lisosom menuju vakuola tersebut dan menghancurkan mikroorganisme. hasil dari pencernaan bakteri ini di keluarkan dari tubuh sel fagosit ini dengan cara eksositosis
1.1.2 sel natural killer
sel natural killer dapat menghancurkan sel kanker dan sel tubuh yang terinfeksi. sel ini dapat ditemukan di peredaran darah dan limfa. sel ini tidak bersifat fagosit. sel ini membunuh mangsanya dengan cara mengeluarkan proterin perforin. Perforin ini menghancurkan membran sel dan menyebabkan lisis. sel ini datang sebelum kekebalan adaftif
1.1.3 protein anti mikroba
protein antimikroba adalah protein yang dapat menghambat pertumbuhan patogen. protein antimikroba biasanya di sebut sistem komplementer. protein antimikroba ada dua macam, yaitu : interferon dan protein komplementer. interferon dikeluarkan oleh sel yang dirusak untuk melindungi sel-sel di sekitarnya sehingga sel-sel di sekitarnya dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan meningkatkan diferensiasi sel. sedangkan protein komplementer hanya akan aktif jika bertemu dengan kompleks antigen dan antibodi atau bertemu dengan membran dari miroorganisme.
1) neoutrofil
netrofil dapat memakan 25-50 bakteri. sel ini adalah sel darah putih granulosit ( ber-granula)
2) makrofag
makrofag berasal dari monosit. sejak sel kimia dari jaringan yang rusak diterima, monosit akan keluar dari peredaran darah dan butuh 12 jam untuk monosit berubah menjadi makrofag. selama di perjalanan, monosit menghasilkan lisosom sebagai zat pencerna bakteri. semakin lama, lisosom yang terkandung di monosit menjadi semakin banyak dan monosit pun membersar dan jadilah makro fag( makro : banyak/besar)
3) eosinofil
eosinofil merupakan pencerna bakteri. yang berbeda dari eosinofil, dia bisa memakan cacing-cacing parasit
ketika suatu mikroorganisme merusak suatu jaringan, mikroorganisme tersebut akan mengirimkan zat kimia sebagai permintaan tolong kepada sel-sel fagositosit. jika sel fagosit yang berada di peredaran darah ini menerima zat kimia tersebut, sel fagosit akan keluar dan menuju ke jaringan yang rusak. setelah sampai di jaringan yang di rusak, sel fagosit akan mendekati mikroorganisme dan mengeluarkan pseudopodia( pseudo : samar poda: kaki) dan menangkap bakteri. di dalam tubuh sel fagosit ini, akan terbentuk vakuola yang mengelilingi mikroorganisme lalu lisosom menuju vakuola tersebut dan menghancurkan mikroorganisme. hasil dari pencernaan bakteri ini di keluarkan dari tubuh sel fagosit ini dengan cara eksositosis
1.1.2 sel natural killer
sel natural killer dapat menghancurkan sel kanker dan sel tubuh yang terinfeksi. sel ini dapat ditemukan di peredaran darah dan limfa. sel ini tidak bersifat fagosit. sel ini membunuh mangsanya dengan cara mengeluarkan proterin perforin. Perforin ini menghancurkan membran sel dan menyebabkan lisis. sel ini datang sebelum kekebalan adaftif
1.1.3 protein anti mikroba
protein antimikroba adalah protein yang dapat menghambat pertumbuhan patogen. protein antimikroba biasanya di sebut sistem komplementer. protein antimikroba ada dua macam, yaitu : interferon dan protein komplementer. interferon dikeluarkan oleh sel yang dirusak untuk melindungi sel-sel di sekitarnya sehingga sel-sel di sekitarnya dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan meningkatkan diferensiasi sel. sedangkan protein komplementer hanya akan aktif jika bertemu dengan kompleks antigen dan antibodi atau bertemu dengan membran dari miroorganisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar